Pulau
Komodo adalah
sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara.
Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau
ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang
dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa,
yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Di sini juga
Anda dapat melakukan kegitan lain seperti diving dan snorkeling.
Anda juga dapat melaut dengan menggunakan kapal layar atau perahu nelayan.
Beberapa tempat menyelam yang disarankan adalah Pantai Merah, Batu Bolong, dan
Pulau Tatawa.
Di Pantai Merah
Anda akan menikmati pantai indah yang berpasir merah muda. Saat ombak menyapu
maka warna pasir berubah manjadi merah muda. Pantai yang seperti ini
diperkirakan hanya ada 7 di dunia. Terumbu karang di bawah lautnya sangat
menakjubkan karena dihuni beragam ikan hias yang berwarna warni seperti bat
fish, butterfly fish, dan clown fish. Jumlahnya diperkirakan
mencapai 1000 species ikan, 260 species terumbu karang, dan 70 species sponge.
Saat Anda berada di perahu jangan heran bila disambut oleh lumba-lumba, bahkan
bila beruntung Anda dapat melihat penyu hijau ataupun paus berenang di perairan
ini.
Pulau Jeju (Jeju-do) adalah pulau terbesar di Korea dan terletak di
sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju adalah
satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan.
Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi Jeolla
Selatan, yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada
tahun 1946. Ibukota Jeju adalah Kota Jeju (Jeju-si).
Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari
Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan
tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.
Mokseokwon ("Taman Batu dan
Kayu"), terletak 4 km di selatan Kota Jeju
adalah taman
yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang
sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional
Jeju nomor 25.
Halla
Arboretum (Kebon
Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis pohon, 90 spesies herbal. Terletak di
sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.
Manjanggul (Gua Manjang), gua yang
terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong,
Kecamatan Gujwa, Kabupaten Jeju Utara, 30
km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu
dari lahar yang sudah membeku.
Kebon
Raya Yeomiji,
kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman anggrek
tropis, dilengkapi dengan observatorium, institut ekologi. Di luarnya
terdapat replika taman-taman terkenal.
Gelanggang
Pacuan Kuda Jeju,
didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga berkuda
di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.
Gunung
Sanbang
(Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan
Institut
Seni Bonsai
(Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara.
Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan bonsai khas
Korea.
Air
Terjun Cheonjeyeon,
terletak sebelah barat kota Seogwipo, Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat.
Dilengkapi jembatan
dan paviliun.
Air
Terjun Jeongbang,
terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 air terjun
utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap
sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh Seo Bok (Xu Fu;徐福),
utusan Kaisar Qin Shi Huang (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam
perjalanan mencari obat panjang umur. Di
dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan "徐市過此" ("Seobul gwa cha") yang menandakan
kunjungan Seobul.
Oedolgae atau "Batu Kesepian"
adalah batu karang
setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.
Taman
Hallim, di
dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan
kebon raya dan fasilitas rekreasi.
Yongduam, bermakna "Batu Kepala
Naga", dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut.
Terletak di wilayah Kota Jeju.
Kawah
Sangumburi,
salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat
konservasi flora,
sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.
Chisatgae, kumpulan bebatuan yang membentuk
persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan Jungmun.
Kampung
Seongeup,
kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak
sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.
Keukenhof terletak di sebelah selatan Belanda, yakni di kota Lisse, sekitar
30 menit by bus dari Amsterdam. Taman dengan luas sekitar 80 hektar ini ini
juga merupakan taman bunga terbesar di eropa, sehingga dijuluki The
Garden of Europe. Tidak mengherankan jika keukenhof ini menjadi salah
satu tujuan wisata yang paling populer di Belanda.
Keukenhof dibuka setiap tahun dan tentu saja hanya pada musim semi (spring),
yakni sekitar akhir Maret hingga pertengahan Mei. Hanya dengan uang 14 euro
anda bisa masuk dan menikmati keindahan taman tulip ini sepanjang hari. Tiket
masuk ke keukenhof ini juga bisa dibeli secara online jauh2 hari sebelum
kunjungan.
Dari informasi yang saya dapat, setiap musim semi lebih dari 7 juta bunga
dibiakkan untuk menarik para pengunjung. Perlu dicatat bahwa tidak hanya
bunga tulip yang bisa dinikmati, tapi juga berbagai jenis bunga lainnya seperti
hyacinth, daffodil, bahkan anggrek. Lebih dari 800.000 pengunjung dari dalam
dan luar negeri datang ke taman ini, setiap tahunnya. Bagi anda pecinta bunga
dan juga pecinta fotografi, ‘wajib’ hukumnya untuk berkunjung ke keukenhof. Dan
pastikan anda membawa kamera untuk mengabadikan keindahan taman bunga
ini.
Ujung Genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 220 kilometer dari Ibu Kota Jakarta atau 230 kilometer dari Kota Bandung. Waktu tempuhnya sekitar enam atau tujuh jam perjalanan bermobil. Selain jalannya cukup mulus juga terdapat beberapa jalur alternatif serta sarana angkutan umum yang memadai menuju tempat tujuan.
Pantai Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan Pulau Jawa yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pelancong yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang indah, aman, dan nyaman. Anak-anak boleh berenang di laut sepuasnya dan memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang, menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng.
Di daerah Ujung Genteng sendiri terdapat banyak tempat menarik, seperti melihat langsung penyu hijau (Chelonia Mydas) di pantai Pangumbahan. Ada juga lokasi di mana Anda bisa berselancar di atas ombak yang cukup menantang yang terkenal dengan sebutan ”ombak tujuh”. Lokasi ini merupakan kawasan favorit bagi wisatawan mancanegara untuk olahraga selancar. Sebutan ombak tujuh menurut penduduk karena ombaknya selalu berurutan tujuh ombak dan selalu besar-besar. Untuk yang suka memancing, di Ujung Genteng merupakan tempat yang cocok di mana ikannya cukup banyak dan bervariasi.
Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun bila Anda tiba lebih cepat, tak ada salahnya untuk naik ke Tebing Gembirawati di belakang pantai ini. Dari sana kita bisa melihat seluruh area Pantai Parangtritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.
Pantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan. Hotel Queen of the South adalah sebuah resort mewah yang diberi nama sesuai legenda ini. Sayangnya resort ini sekarang sudah jarang buka padahal dulu memiliki pemandangan yang sanggup membuat kita menahan nafas.
Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk bersenang-senang. Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan sarana untuk having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV (All-terrain Vechile), tarifnya sekitar Rp. 50.000 - 100.000 per setengah jam. Masukkan persneling-nya lalu lepas kopling sambil menarik gas. Brrrrooom, motor segala medan beroda 4 ini akan melesat membawa Anda melintasi gundukan pasir pantai.