Akhir-akhir ini, keadaan bumi sebagai tempat tinggal kita mengalami kerusakan yang semakin parah. Dampak global warming semakin meluas. Namun, kesadaran kita sebagai manusia untuk memperbaiki lingkungan tempat tinggal kita, semakin menurun.
Beberapa kerusakan yang telah ditimbulkan akibat global warming adalah banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, es abadi di kutub yang mulai mencair karena suhu bumi yang semakin memanas dan perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Masih hangat diingatan kita tentang banjir yang melanda daerah Papua, tepatnya di daerah Wasior yang menewaskan ratusan orang. Serta banjir di daerah Jakarta yang mengakibatkan kemacetan berjam-jam hingga berpuluh-puluh kilometer. Semua ini adalah akibat dari curah hujan yang tinggi dan tidak menentu karena adanya global warming.
Apakah kita harus menunggu tempat tinggal kita lebih hancur lagi? Apakah harus lebih banyak korban lagi untuk menyadarkan kita untuk tidak merusak alam lebih parah lagi?
Padahal tidak sulit untuk melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kerusakan yang telah ditimbulkan oleh global warming. Atau tepatnya kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia. Mulailah mengatur hidap secara sehat. Tidak membuang sampah sembarangan. Memisahkan sampah organik denagan sampah anorganik. Mendaur ulang sampah yang dapat digunakan kembali.
Tidak menggunakan listrik secara berlebihan. Serta masih banyak lagi hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kerusakan di lingkungan kita ini.
Membersihkan selokan atau aliran sungai yang tersumbat adalah hal yang tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Masyarakat di ibukota sering menyalahkan Pemerintah atas bencana alam yang menimpa mereka. Tanpa mereka sadari, bencana tersebut terjadi akibat ulah mereka. Perkampungan kumuh yang ada di bantaran sungai. Membuang sampah di pinggir sungai. Tanpa mereka sadari hal tersebut dapat menyumbat aliran sungai dan apabila hujan deras dapat mengakibatkan sungai meluap dan banjir melanda tempat tinggal mereka.
Illegal logging juga sangat berpengaruh. Banyak sumber yang mengatakan bahwa banjir bandang yang melanda Wasior beberapa waktu lalu diakibatkan oleh pembalakan hutan secara liar. Selain banjir, tanah longsor pun kerap terjadi akibat mengeksploitasi hutan secara berlebihan. Sungguh sangat memprihatinkan kondisi alam kita saat ini. Seharusnya kita menjaga lingkungan ini, bukan merusaknya. Apakah kita akan mewariskan kerusakan alam ini kepada anak cucu kita? Kasihan mereka bila harus menanggung akibat dari apa yang kita lakukan saat ini.
Jadi, mulailah membenahi lingkungan ini. Agar dampak yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan tidak semakin meluas dan merugikan diri kita sendiri. Ingatlah, hal kecil yang kita lakukan dapat berdampak besar bagi kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar